بدأ الاسلام غريبا ، وسيعودغريبا كما بدأ ، فطوبى للغرباء
“Islam bermula dalam keadaan asing, dan akan kembali terasing seperti pada mulanya, maka beruntunglah orang-orang yang terasing”
(H/R Imam Muslim,no.145)

Ahad, 2 Februari 2020

LAMAN AL-GHURABA' : Bakhil Pasti Merugi Di Dunia & Di Akhirat!



أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم

Allah Ta’ala berfirman didalam surah ali- 'Imran, ayat ke 180 :

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari kurnian-Nya serta menyangka, bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di leherniya di hari kiamat".

Sifat bakhil itu berbahaya, baik di dunia dan akhirat. Akibat bakhil yang diperturutkan akan mencelakan diri para pelakunya. Ia akan mendapat kerugian dan azab diakhirat kelak.

Sebagai contohnya, bakhilnya seorang da’i untuk menyampaikan kebenaran dikeranakan takut nikmat dunianya akan berkurang. Bakhilnya seorang pemimpin untuk menggunakan kepemimpinannya untuk membela islam dan kebenaran. Bakhilnya seseorang untuk mengorbankan waktunya berfikir untuk kemajuan Islam. Bakhilnya seseorang untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah Ta’ala. Lebih parah lagi, bakhilnya seseorang itu untuk memberikan kemudahan dan bantuan bagi orang lain walaupun hanya dengan sesuatu yang remeh. Orang yang bakhil tidak akan mungkin mahu memberikan sedikit sedaqah dari hartanya, waktunya, tenaganya apalagi jiwa dan ruhnya untuk Islam dan umatnya.

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda :

وَعَنْ جَابِرٍ رضى الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اتَّقُوْا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَاتَّقُوْا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ
"Diriwayatkan dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahawasanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda : “Jauhilah (takutlah) oleh kalian perbuatan zalim, kerana kezaliman itu merupakan kegelapan pada hari kiamat. Dan jauhilah oleh kalian sifat kikir/bakhil, kerana kikir/bakhil telah mencelakakan umat sebelum kalian, yang mendorong mereka untuk menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan bagi mereka".
[H/R Muslim].

Sabda Baginda Shallallahu alaihi wasallam yang lain :

إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخَلُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا
"Hendaklah kalian jauhi sifat bakhil, maka sesungguhnya telah celaka orang-orang sebelum kalian dengan kebakhilan : memerintahkan kepada mereka dengan kebakhilan kemudian mereka bakhil, dan memerintahkan hingga merelakan untuk memutuskan silaturrahim, kemudian mereka putus, dan memerintahkan kepada mereka dengan perbuatan dosa kemudian ia melakukannya".
[H/R. Abu Daud]

Ketahuilah, salahsatu penunjuk atau aras seseorang itu sudah "bertuhankan" kebakhilan, jelas tampak keimanan mereka itu kurang bahkan sudah tiada.


Sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam :

لاَ يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَ اْلإِيْمَانُ فِي قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا 
“Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya”. 
[Al-Musnad, karya Ahmad 14/202, no. 8512, dan Shahih Ibni Hiban 8/43, no. 3251]

Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita dalam melakukan kebaikan, melapangkan dada kita untuk berinfaq dan menjauhkan kita dari kebakhilan.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ 
فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari penakut, aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan ke usia yang terhina, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur".
[H/R Bukhari dalam Fathul Baari:6/35]



والله أعلمُ 




☝🏽Al-Faqer, Abu Syeikh al-Ghuraba' PS
Ahad, 8 Jamadilakhir 1441 / 2 Februari 2020